"Siapa aja yang berani menghina Indonesia, ribut sama gue" - Ianīagi saya rasa Nasionalisme yang seperti ini absurd. Pesan nasionalis yang ingin dibangun terasa begitu dipaksakan. Mau ngomongin konsep motivasi sederhana ttg "menaruh impian 5cm di depan jidat" aja kok susah amat.ĥ. Emangnya kita pembaca disuruh membayangkan situasi dengan background lagu itu apa?Ĥ. Saya skip semua kutipan lagu ga ada satu pun yang saya baca, ga ngerti kenapa yang kayak gitu harus ditampilin. Karakternya terlalu mainstream, stereotype mahasiswa banget, ga ada unik-uniknya sama sekali.ģ. “Ada yang pernah bilang kalau idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh generasi muda….”Ģ. Sebuah perjalanan yang telah mengubah mereka menjadi manusia sesungguhnya, bukan Cuma seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama. Sebuah perjalanan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta.
Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Selama tiga bulan berpisah itulah telah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Suatu saat, karena terdorong oleh rasa bosan di antara satu dan yang lain, mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Semuanya penggemar film, dari film Hollywood sampai film yang nggak kelas-kecuali film India karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan di dunia atau masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan dalam bentuk joget. Kegemaran mereka adalah mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba segala hal, mulai dari kafe paling terkenal di Jakarta, sampai nonton layar tancap.
Mereka adalah Arial yang paling tampan, Riani sebagai satu-satunya wanita dalam kelompok itu, Zafran yang berlagak seperti seorang penyair, Ian yang paling subur badannya, dan Genta yang dianggap sebagai leader dalam kelompok itu.
Lima sahabat telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Bestseller book di Gramedia Bookstore selama 2 tahun berturut-turut!
0 kommentar(er)
